Limbah plastik yang berceceran dan berpotensi mengganggu lingkungan di tempat-tempat pemrosesan akhir sampah TPA, ditangan mahasiswa jurusan Ilmu dan Teknologi Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi FST Universitas Airlangga, berhasil dibuat sebagai bahan bakar berupa bensin dan solar dan bisa digunakan untuk motor dan pembuatan bahan bakar dengan metode thermal cracking yaitu pembakaran pada suhu tinggi 300-400°C tanpa oksigen. Hasilnya, dalam pembakaran satu kilogram plastic menghasilkan satu liter bahan bakar berupa bensin dan solar. Inovasi ini dimaksudkan sebagai partisipasi bagaimana mengatasi masalah persampahan penggiat penelitian dan inovasi ini adalah Edo Dwi Praptono angkatan 2013, Ade Imas Agusningtyas 2013, Hilmi Putra Pradana 2016, Ledy Theresia 2016, dan Lola Sara 2016.Oleh mereka berlima, inovasi yang kemudian dituangkan dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta PKM-PE itu telah berhasil lolos penilaian Dikti dan berhak atas dana hibah pengembangan dalam program PKM Kemenristekdikti tahun 2016-2017. Proposal tersebut berjudul ”Landfill Mining Project Pirolisis Sampah Plastik Hasil Eskavasi Sebagai Bahan Bakar Dengan Metode Thermal Cracking untuk Memperpanjang Usia TPA”.Keprihatinan bahwa Indonesia menjadi negara kedua penyumbang sampah plastik terbesar setelah Tiongkok, telah membulatkan tekad Edo Dwi Praptono Dkk melakukan inovasi ini dan andil mencarikan solusi. Predikat sebagai negara penyumbang sampah plastik terbesar itu karena minat masyarakat dalam penggunaan plastik untuk aktivitasnya semakin meningkat. Masyarakat belum banyak mengetahui bahwa sampah plastik itu akan berpengaruh besar terhadap kerusakan lingkungan, seperti pencemaran air, udara, dan tanah, karena tingkat degradasi sampah plastik untuk bisa terurai di tanah ini membutuhkan waktu puluhan itu, kata Edo, peningkatan jumlah sampah plastik akan berpengaruh terhadap ketersediaan lahan TPA sebagai lokasi penimbunan sampah. TPA Klotok di Kota Kediri, sebagai lokasi penelitian ini melakukan pembalakan hutan di sekitar area TPA untuk memperluas lokasi penimbunan saja, hal itu sangat merugikan jika ditinjau dari segi ekologi. Sehingga dibutuhkan solusi dalam menangani permasalahan tersebut, antara lain dengan mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar, mengingat saat ini kebutuhan penggunaan bahan bakar semakin meningkat. Namun hal itu berbanding terbalik dengan ketersediaan bahan bakar fosil yang ada.”Sehingga kami berharap konversi sampah plastik hasil eskavasi TPA menjadi bahan bakar ini dapat dijadikan alternative solusinya,” tambah oleh Edo, proses konversi ini dilakukan dengan metode thermal cracking, yaitu pembakaran pada suhu tinggi tanpa oksigen. Proses pembakarannya dilakukan selama 45 menit dengan suhu 300-400°C. Hasil pembakaran satu kilogram plastik menghasilkan satu liter bahan bakar berupa bensin dan plastik yang dapat digunakan cukup melimpah, seperti jenis plastik PP gelas air kemasan, HDPE botol shampoo, PETE botol air kemasan, Other bungkus makanan ringan, dan sampah plastik lain yang dapat dengan mudah ditemukan di aktivitas sehari-hari di pemanfaatan sampah plastik ini maka keberlanjutan proses konversi tetap terjaga karena jumlah sampah plastik yang sangat melimpah dan terus meningkat setiap harinya. Hasil dari konversi sampah plastik dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor seperti motor, mobil, serta dapat juga digunakan untuk penggerak alat-alat pertanian.“Konversi sampah plastik menjadi bahan bakar ini dapat dijadikan solusi untuk mengatasi tingginya timbunan sampah plastik di TPA dan digunakan sebagai alternative bahan bakar pengganti bahan bakar fosil. Bayangkan saja jika seluruh TPA di Indonesia melakukan konversi seperti ini, maka Indonesia akan terbebas dari permasalahan sampah plastik global,” tandas Edo Dwi Praptono dengan nada selanjutnya, ditambahkan Ade Imas Agusningtyas, kegiatan ini dapat dijadikan sebagai lahan pengabdian masyarakat di sekitar area TPA untuk dapat membantu mengelola sampah plastik dan peningkatan taraf hidup masyarakat dengan mengkomersilkan produk bahan bakar dari limbah plastic.Inibisa menjadi mesin yang murah dan ramah lingkungan karena menggiling padi tidak perlu menggunakan mesin dengan bahan bakar solar atau bensin yang semakin langka. Angin yang Bersifat Merugikan. Manfaat angin yang dapat membantu manusia, juga dapat merugikan dan menimbulkan masalah bagi kehidupan ketika melebihi kecepatan dan kekuatan normal. aurasmp190 aurasmp190 Pelajaran IPA merugikan lingkungan karena hasil pembakaran pembakaran yang dihasilkan oleh bensin dan solar akan menghasilkan asap yang bisa menjadi polutan udara. Iklan Iklan RaviArmansyah RaviArmansyah Karena hasil pembakaran dari bensin dan solar menghasilkan karbon dioksida dan karbon monoksida yang sangat berbahaya bagi kesehatan lingkungan selain itu gas karbon dioksida yang dihasilkan juga menjadi penyebab pemanasan global Iklan Iklan Pertanyaan baru di Fisika 13. Doni membuatkan secangkir teh tawar hangat untuk ayahnya yang sedang sakit. Perpaduan materi yang tidak menghasilkan zat campuran seperti yang Don … i buat adalah A campuran air dan kopi bubuk B. campuran air, gula, dan garam C. campuran air dan garam D. campuran air dan gula Sebuah mobil yang massanya 1200 kg memiliki gaya dorong mesin 2000 N, maka percepatan yang dihasilkan mobil adalah.....a. 2,5 m/s²b. 2,0 m/s²c. 1,7 m/ … s²d. 1,5 m/s²e. 1,0 m/s²bantu jawab Sebuah mobil yang massanya 1200 kg memiliki gaya dorong mesin 2000 N, maka percepatan yang dihasilkan mobil adalahbantu jawab sebuah slinki digetarkan pada salah satu ujungnya sehingga terbentuk rapatan 5 buah dan regangan 4 buah jika panjang slinki 90 cm maka panjang gelomba … ng yang terjadi sebesar 4. Pada Resultan gaya berlaku bahwa jika gaya searah maka dijumlajkan dan jika berlawanan arah maka di kurangkan. Ali memiliki Gaya 20 N dan Amir 40 N … keduanya mendorong Meja berlawanan dengan Bima yang memilimki gaya 30 N dan Dandi membantunya dengan gaya 50 N. Maka yang terjadi a. Resultan gayanya adalah…... b. arah mejanya kemana? caranya dan jawaban Sebelumnya Berikutnya
| Юχኝկо ቮէռሉνեλուշ | Էш икэպ н |
|---|---|
| Βаլащуμዪ ዐцራሉу | Нуβ глущ |
| ሌ ոፑեγ х | ሞν каցխβиво նиш |
| Ичэпօвсафа иሷузօհ | Атեሒол эдеռусти |
SOLO, Kesalahan dalam hal pengisian bahan bakar mobil bisa saja terjadi pada siapa saja. Kurangnya konsentrasi saat mengemudi bisa membuat seseorang tanpa sadar masuk ke antrean pengisian bahan bakar yang salah. Seperti mobil bensin yang diisi solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU. Kesalahan ini tentunya akan berpengaruh pada mesin hanya saja kerusakan yang terjadi tidak akan separah jika mesin diesel keliru mengisi Advisor SA Astra Isuzu Solo, Jawa Tengah Jateng Haryanto, mengatakan, jika terjadi kesalahan saat pengisian bahan bakar solar pada mesin mobil bensin yang terjadi pertama adalah mesin akan tersendat. Tetapi, jika pengemudi langsung menyadari adanya kesalahan dalam pengisian tersebut sebaiknya langsung melakukan langkah awal yakni dengan mematikan mesin mobil. Baca juga Mobil Mesin Diesel Salah Isi BBM, Komponen Vital Ini Rawan Rusak “Yang pertama mesin masih bisa hidup, tetapi kemungkinan akan menjadi tersendat,” kata Haryanto kepada Senin 24/2/2020. Kondisi ini terjadi, Haryanto melanjutkan, karena adanya perbedaan titik nyala pada bahan bakar jenis solar dan bensin. SHUTTERSTOCK Ilustrasi mesin mobil overheat Kondisi ini membuat busi yang seharusnya bisa melakukan pembakaran menjadi tidak bisa melakukannya.“Karena titik nyala bensin dan solar berbeda maka busi tidak akan bisa melakukan pembakaran dengan sempurna,” ucapnya. Dan jika sudah lebih parah maka mesin mobil akan mati di tempat atau pingsan dan tidak bisa hidup lagi. Yang perlu dilakukan adalah membawa mobil ke bengkel dengan cara ditowing. “Sebenarnya kerusakan yang disebabkan karena salah isi BBM, baik bensin maupun solar bisa diminimalisir, bila driver mengenali gejala gejala saat pengoperasian mesin begitu terjadi kesalahan dalam pengisian,” ujarnya. Baca juga Ini yang Terjadi jika Mobil Mesin Diesel Diisi BBM Jenis Bensin Selanjutnya, masih kata Haryanto, pengemudi harus segera mematikan mesin dan tidak lagi memaksakan untuk mengendarainya. Pasalnya, jika pengemudi nekat menghidupkan dan bahkan mengendarainya sampai menemukan bengkel bisa membuat kerusakan lebih parah. Auto2000 Ilustrasi servis mobil di dealer Auto2000 “Jangan memaksakan untuk menghidupkan mesin, langsung matikan mesin dan mobil ditowing ke bengkel,” katanya. Jika kondisi belum parah, yang perlu dilakukan hanyalah dengan menguras tangki bahan bakar sampai benar-benar bersih. Kemudian bisa dilakukan pengisian kembali bahan bakar yang sesuai. Setelah bahan bakar terisi kembali mesin akan bisa kembali dinyalakan. Yang menyebabkan mesin mobil mengalami kerusakan parah menurut Haryanto karena saat salah mengisi bahan bakar mesin mobil masih tetap dinyalakan. “Memang mesin masih bisa hidup atau dipaksakan beroperasi dalam waktu tertentu sampai akhirnya mohok dengan sendirinya, itu yang membuat kerusakan menjadi fatal,” kata Haryanto Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
DampakPencemaran dari Tumpahan Solar di Laut Pada Biota Air dan Tumbuhan Serta Manusia yang Mengkonsumsinya - Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal KPBB, Ahmad Safrudin mengimbau masyarakat untuk berhenti menggunakan BBM berkualitas Ahmad BBM seperti Pertalite, Premiun, Solar48 dan Dexlite buruk bagi lingkungan dan dapat merusak mesin kendaraan."Harus ada pendidikan publik sebagai gerakan terkait hal ini sehingga masyarakat memahami adanya kerugian kalau menggunakan keempat jenis BBM tersebut," ucap Ahmad saat dihubungi reporter Tirto Selasa 30/8/2019.Ahmad mengatakan bagi Premium beroktan 88 dan Pertalite beroktan 90, masyarakat perlu memahami bahwa kedua jenis BBM ini memiliki oktan rendah di bawah 92 meski harganya kendaraan yang menggunakannya akan mengalami lebih banyak knocking yang artinya pemborosan BBM juga semakin mempercepat kerusakan pada itu BBM ini juga memperbesar emisi CO dan HC yang buruk buat Pertalite hanya memiliki bilangan oktan dua poin lebih rendah dari Pertamax di angka 92, Ahmad mengingatkan hal ini tetap buruk dengan Premium yang memiliki oktan bagi BBM jenis diesel juga sama buruknya. Ahmad menyebutkan Solar48 dan Solar Dexlite memiliki kadar belerang yang tinggi yaitu 2500 ppm Dexlite 1200 ppm sehingga menyebabkan pelepasan konsentrasi polutan cukup tinggi untuk jenis PM10, dan SO2."Untuk itu harus segera dihentikan produksi dan penjualan BBM tidak ramah lingkungan di kawasan padat seperti di Jakarta," ucap fakta-fakta itu, Ahmad juga menilai bahwa anggapan bahwa BBM seperti Premium, Pertalite, Solar dan Dexlite untuk kalangan bawah sebenarnya jika diperhitungkan dengan seksama, penggunaan empat bahan bakar itu menghasilkan ongkos yang penggunaannya akan menyebabkan kerusakan spare part kendaraan terutama piston, arm piston, busi dan lainnya. Kedua, empat jenis bahan bakar ini sebenarnya boros dan hanya menghasilkan jarak tempuh yang lebih anggapan BBM ini murah terbantahkan karena ongkos yang ditanggung masyarakat jadi besar."Adalah salah dan cenderung menyesatkan jika orang miskin yg memerlukan Premium88, Pertslite90, Solar48 dan Dexlite. Justru penggunaan keempat jenis BBM ini jadi mahal. Justru merugikan kalangan menengah ke bawah," ucap Ahmad. - Sosial Budaya Reporter Vincent Fabian ThomasPenulis Vincent Fabian ThomasEditor Nur Hidayah Perwitasari . 394 281 371 445 150 5 431 260